Dean Jika tanganmu tidak mampu membalas suatu kebaikan maka perbanyaklah lisanmu dengan ucapan terimakasih.” (Imam Ali bin Abi Thalib ra ) menekuni dunia online dan menulis informasi yang baik demi kemajuan trendingnesia.com

Apakah DBD Menular? Inilah 7 Fakta dan Mitos Seputar DBD

apakah dbd menular

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok di Indonesia. Oleh sebab itu, Amat sangat penting bagi Anda untuk segera memiliki asuransi kesehatan sebagai cara antisipasi biaya pengobatan dan lain-lain.

Anda dapat memilih asuransi PFI Mega Life untuk menjamin pelayanan kesehatan untuk Anda dan Keluarga. Salah satunya Asuransi Mega Hospital Investa merupakan Produk Asuransi dari PFI yang menawarkan ketenangan saat tertanggung atau pemilik polis harus menjalani rawat inap.

Laporan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada September 2020 menunjukkan, kasus DBD tahun ini sebanyak 84.734 dan paling banyak terdapat di Pulau Jawa.

Walaupun kasus DBD setiap tahun selalu mengkhawatirkan, nyatanya masih banyak beredar mitos seputar penyakit ini. Mulai dari apakah DBD menular lewat kontak fisik, DBD tidak bisa mematikan, hingga berbagai obat alami yang disebut-sebut dapat menyembuhkan DBD.

Salah menerima informasi bisa berakibat buruk dan merugikan dalam pencegahan DBD. karena itu, pastikan Anda mendapatkan informasi akurat tentang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

  • MITOS 1: Nyamuk pembawa virus dengue hanya menggigit pada malam hari

Apakah DBD menular hanya pada malam hari sebagaimana nyamuk lain menggigit manusia? Ternyata nyamuk Aedes aegypti memiliki karakteristik yang berbeda daripada nyamuk lain.

Dalam situs Kompas dijelaskan, nyamuk Aedes aegypti tidak aktif menggigit manusia setiap saat. Nyamuk ini memiliki pola waktu khusus dalam mencari mangsa, yaitu antara pukul 6-9 pagi dan pukul 3-5 sore.

Selain menggigit manusia, nyamuk Aedes aegypti juga dapat menggigit hewan mamalia peliharaan lainnya. Di luar kedua waktu itu, nyamuk Aedes hinggap di genangan air jernih untuk bertelur.

  • MITOS 2: Setiap orang hanya bisa terkena DBD sekali dalam seumur hidup

Faktanya, setiap orang bisa terkena DBD lebih dari satu kali dalam hidupnya. Ini bisa terjadi karena ada empat jenis virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Jika pernah terinfeksi salah satu virus tersebut, Anda masih memiliki risiko terinfeksi ketiga jenis virus lainnya. Dalam situs Kompas disebutkan, infeksi dengue yang kedua dan seterusnya bisa lebih berat dibandingkan infeksi yang pertama.

  • MITOS 3: DBD bisa menular lewat kontak fisik

Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Saat nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia, virus akan memasuki pembuluh darah dan menyebabkan masalah. Dengan kata lain, virus dengue tidak bisa menular ke manusia lewat kontak fisik seperti sentuhan.

  • MITOS 4: Penyakit DBD wajib diobati dengan antibiotik

Antibiotik adalah obat yang berfungsi mengatasi infeksi yang diakibatkan bakteri. Sementara itu, DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dan umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari.

Dalam situs Klikdokter dijelaskan, pengobatan yang diberikan kepada penderita DBD sesungguhnya bersifat simtomatik, yaitu bertujuan mengurangi keluhan penderita. Contoh pengobatan DBD adalah pemberian infus dan obat penurun panas. Dokter akan memberikan antibiotik bila penderita DBD juga menunjukkan gejala infeksi yang disebabkan bakteri.

  • MITOS 5: DBD adalah penyakit yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kematian

Bila gejala DBD tidak ditangani dengan cepat, penderitanya berisiko mengalami kebocoran di luar pembuluh darah, komplikasi perdarahan, dan syok (dengue shock syndrome). Dikutip dari situs Hellosehat, komponen darah yang bocor dapat mengalir dan membanjiri rongga perut (peritoneum) dan rongga paru-paru. Selain itu, perdarahan dapat berisiko menimbulkan kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembesaran hati, hingga menyebabkan kematian.

Baca juga :  belajar bahasa inggris online mudah, dengan platform lister.co.id

Fase kritis penderita DBD biasanya berlangsung setelah fase demam (2-7 hari). Selama fase kritis, suhu tubuh sudah turun dan penderitanya tidak lagi demam. Namun, pada fase inilah trombosit dapat berkurang hingga menyebabkan perdarahan yang tidak disadari. Pada fase ini, penderita DBD perlu dipantau secara ketat untuk menghindari akibat yang fatal.

  • MITOS 6: Penderita DBD wajib dirawat inap di rumah sakit

Faktanya, tidak semua penderita DBD harus dirawat inap di rumah sakit. Perlu atau tidaknya penderita DBD dirawat inap tergantung dari gejala yang diderita. Bila gejala DBD tergolong ringan, Anda dapat menjalani penyembuhan di rumah.

Namun, bila merasakan gejala yang cukup berat, Anda perlu menginap di rumah sakit dan menjalani perawatan intensif.

Berikut gejala DBD yang tergolong berat dan biasanya menjadi dasar dokter menyarankan penderita DBD untuk dirawat inap:

  • Suhu tubuh turun, badan semakin lemas
  • Tidak mau makan dan minum
  • Muntah berulang
  • Nyeri perut hebat
  • Sangat lemas dan terus mengantuk
  • Mimisan yang sulit berhenti, buang air besar berwarna hitam, muntah darah, air seni berwarna cokelat
  • Wajah pucat
  • Telapak kaki dan tangan dingin
  • Jumlah urine sedikit
  • MITOS 7: Minum jus jambu dapat menyembuhkan DBD
Minum jus jambu dapat menyembuhkan DBD
Minum jus jambu dapat menyembuhkan DBD

Anjuran minum jus jambu bagi penderita DBD disinyalir dapat membantu meningkatkan kadar trombosit atau sel darah. Dikutip dari situs Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya,

penelitian oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unair Prof Dr Soegeng Soegijanto SpA(K), DTM & H dan Harjono Achmad menunjukkan bahwa daun jambu biji lebih efektif meningkatkan kadar trombosit ketimbang buahnya.

Dr Drs Suprapto Ma’at AptMS, dari Laboratorium Patologi Klinis Universitas Airlangga Surabaya, menyetujui hasil penelitian tersebut.

Daun jambu biji memiliki khasiat antibatuk dan antimikrobial karena mengandung lebih dari 40 senyawa kimia, termasuk quercentin (senyawa pokok penambah jumlah trombosit). Menurut Dr Suprapto, kadar quercentin di buah jambu biji lebih sedikit daripada di daunnya. Kandungan pada selembar daun jambu biji bisa sama dengan sekilo buahnya.

Tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan DBD karena penyakit ini disebabkan virus. Salah satu rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bagi penderita DBD adalah minum air cukup, yaitu minimal lima gelas berukuran sedang dalam sehari. Pemenuhan cairan yang cukup ini penting untuk mencegah dehidrasi dan menghindari kebocoran plasma darah.

Kenali Gejala-gejala DBD ( apakah dbd menular ?)

Dalam situs Hellosehat dijelaskan, gejala infeksi virus dengue dapat dikelompokkan ke dalam tiga kondisi, yaitu:

1.Demam dengue

Gejalanya biasanya diawali demam tinggi (di atas 40 derajat Celcius) selama 4-7 hari setelah digigit nyamuk, dan disertai gejala-gejala berikut:

  • Sakit kepala parah
  • Nyeri pada bagian belakang mata
  • Nyeri otot dan sendi parah
  • Mual dan muntah
  • Ruam

2. Demam berdarah dengue (Dengue hemorrhagic fever)

Gejalanya meliputi semua gejala dari demam dengue, ditambah:

  • Muntah terus-menerus
  • Sakit perut parah
  • Sulit bernapas setelah demam awal mereda
  • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
  • Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit, menyebabkan memar berwarna keunguan

3. Dengue shock syndrome

Gejalanya meliputi meliputi semua gejala dengue dan DBD, ditambah:

  • Kebocoran di luar pembuluh darah
  • Perdarahan parah
  • Syok (tekanan darah sangat rendah)
Baca juga :  5 Cara Tepat memilih Tempat pelatihan prakerja bagi peserta program Pra Kerja

Karakteristik Nyamuk Aedes aegypti

Kenali karakteristik nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue agar Anda lebih waspada dan dapat melindungi diri dari DBD.

  • Tubuhnya berwarna cokelat kehitaman
  • Tubuhnya berukuran 3-4 cm
  • Pada permukaan tubuhnya terdapat sisik bergaris putih keperakan, dan pada punggungnya terdapat dua garis vertikal di sisi kiri dan kanan
  • Suka tinggal di genangan air jernih dan tempat yang sejuk dan lembap
  • Usia hidupnya antara 10-21 hari
  • Sekali bertelur bisa menghasilkan 200-400 jentik
  • Jarak terbangnya mencapai 100 meter

Langkah-langkah Mencegah Penularan Virus Dengue

penyemprotan atau fogging
penyemprotan atau fogging

Tingginya kasus DBD setiap tahun menjawab pertanyaan apakah DBD menular. Walau penularan virus dengue tidak semudah virus lain, misalnya lewat udara atau droplet, tetapi DBD termasuk dalam kategori penyakit menular.

Virus dengue disebarkan nyamuk Aedes aegypti yang menggigit manusia. Karena itu, Anda perlu melakukan langkah-langkah untuk menghilangkan keberadaan nyamuk tersebut, baik yang sudah dewasa maupun yang masih berupa jentik.

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti:

● Bersihkan genangan air yang terdapat di dalam maupun di area sekitar rumah. Nyamuk Aedes aegypti senang bertelur dan meninggalkan jentiknya di genangan air jernih yang terdapat di bak kamar mandi, tempat penampungan air, pot berisi air, atau air pembuangan kulkas. Buang atau tutup rapat genangan air agar tidak ditinggali nyamuk.

● Bersihkan tumpukan barang bekas atau sampah di sekitar rumah. Selain di genangan air, nyamuk Aedes aegypti juga senang tinggal di tumpukan sampah atau tumpukan barang bekas yang cenderung gelap dan jarang tersentuh. Buanglah barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

● Gunakan pakaian tertutup. Tindakan ini bisa dilakukan terutama pada waktu nyamuk Aedes aegypti aktif beterbangan, yaitu pada pagi dan sore hari. Anda dapat mengenakan pakaian dan celana atau rok panjang sehingga nyamuk tidak mudah menggigit tubuh. Langkah ini dapat diikuti dengan mengolesi tubuh dengan lotion antinyamuk yang akan membuat nyamuk enggan mendekati Anda.

● Lakukan penyemprotan atau fogging. Langkah ini efektif untuk membunuh nyamuk dewasa. Bila di lingkungan tempat tinggal Anda sudah ada kejadian orang menderita demam berdarah, segera ingatkan pengurus RT untuk melakukan pengasapan atau fogging.

Jangan lupa untuk juga memiliki asuransi kesehatan sebagai langkah antisipasi untuk perlindungan diri. Asuransi kesehatan dapat membantu mengurangi risiko kerugian finansial saat Anda mendadak sakit.

Misalnya, saat menderita DBD, dokter meminta Anda untuk menjalani rawat inap. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bila Anda memiliki asuransi kesehatan yang dilengkapi manfaat rawat inap, Anda tidak perlu khawatir karena biayanya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga kondisi keuangan Anda pun tidak akan terganggu.

Pastikan Anda membeli produk asuransi kesehatan dari perusahaan dengan reputasi ternama. PFI Mega Life adalah perusahaan asuransi ternama yang menyediakan berbagai solusi dan produk asuransi untuk memenuhi kebutuhan perlindungan bagi Anda dan keluarga Anda.

Asuransi Mega Hospital Investa dari PFI Mega Life memberikan manfaat asuransi yang lengkap, yaitu berupa santunan rawat inap karena sakit atau kecelakaan, santunan rawat inap ICU/ICCU, santunan meninggal dunia karena sakit dan kecelakaan, serta pengembalian premi (no-claim bonus). Asuransi ini juga memungkinkan Anda untuk memilih jenis uang pertanggungan dari beberapa pilihan rencana yang ditawarkan.

Berantas sarang nyamuk di sekitar rumah Anda dan miliki perlindungan asuransi kesehatan sekarang juga!

lock" data-ad-client="ca-pub-3769951651532537" data-ad-slot="8665803941" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">
Dean Jika tanganmu tidak mampu membalas suatu kebaikan maka perbanyaklah lisanmu dengan ucapan terimakasih.” (Imam Ali bin Abi Thalib ra ) menekuni dunia online dan menulis informasi yang baik demi kemajuan trendingnesia.com

Jangan Salah Pilih! Ini 6 Camilan Sehat Bagi Penderita…

trendingnesia.com – Jangan Salah Pilih! Ini 6 Camilan Sehat Bagi Penderita Diabetes, Masih banyak sebagian orang yang berpendapat bahwa seseorang yang mengidap penyakit diabetes...
Dean
2 min read