“Mahasiswa Kami Berjuang Dalam Senyap” seperti yang dituliskan fb
Eko Heri Susanto
Kemarin kita lihat bersama, bagaimana mahasiswa-mahasiswa dari berbagai macam perguruan tinggi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. Ada yang melakukan aksi di
Eko Heri Susanto, diseputaran gedung DPR dan di beberapa kota lain di Indonesia. Apakah itu benar atau salah? Saya kira benar atau salah itu sangat relatif. Saya sendiri tidak bisa menyalahkannya, karena memang begitulah salah satu cara mahasiswa dlm menyuarakan aspirasinya.
Tetapi kami yang berada di kampus kecil di Banyuwangi Jawa Timur, memilih jalan yang berbeda dengan teman-teman mahasiswa kampus lain. Kami tidak turun ke jalan, tapi kami turun ke sawah, sambil membawa alat apapun yang kami punya. Seperti misalnya kamera, drone, alat test PH tanah dan sebagainya.
Kami sengaja turun ke sawah untuk mengawal dan mendokumentasikan apa yang telah dilakukan oleh petani. Kami ingin mengawal bagaimana proses petani dalam mewujudkan “ketahanan pangan”, khususnya beras. Kami juga belajar ke petani bagaimana proses menanam padi yang baik dan benar. Selain itu Kami juga ingin mengajarkan ke petani lain, bagaimana meningkatkan jumlah panen. menurunkan biaya produksi, serta menghasilkan beras sehat dgn harga murah.
Kami memang tidak turun ke jalan, tapi kami memilih berjuang dalam senyap untuk mengawal para petani kita. Mungkin media massa, media elektronik dan jaringan media sosial tidak akan pernah mengenal kami, karena wajah-wajah kami tidak terpampang disana. Biarlah kami memilih, “BERJUANG DALAM SENYAP”, yang penting kami masih bisa membawa manfaat ke masyarakat sejauh yang kami bisa.