6 Penyebab Kuku Gampang Patah yang Jarang Disadari

Kuku yang mudah patah bisa menjadi masalah yang menyebalkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang yang sering menghadapi masalah ini tanpa menyadari bahwa ada berbagai faktor penyebab yang mungkin mendasarinya. Penyebab kuku gampang patah tidak hanya pada faktor luar seperti kebiasaan buruk atau penggunaan bahan kimia, tetapi juga bisa terkait dengan kondisi kesehatan internal yang lebih serius.

Memahami berbagai penyebab kuku gampang patah ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat. Oleh karena itu [ada uraian ini akan dibahas mengenai penyebab penyebabnya:

1. Kurang Nutrisi

Penyebab kuku gampang patah yang pertama yaitu kurangnya nutrisi. Salah satu penyebab umum kuku menjadi tipis dan rapuh, sehingga mudah bengkok atau patah, adalah kekurangan zat besi dalam tubuh, yang dikenal dengan istilah anemia.

Zat besi memainkan peran penting dalam pembentukan hemoglobin, molekul yang bertugas mengangkut sel darah merah yang kaya oksigen ke matriks kuku.

Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, produksi hemoglobin terganggu, yang berimbas pada pertumbuhan kuku yang sehat. Sebagai solusi, kamu disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang kaya zat besi. Beberapa pilihan yang baik termasuk bayam, tiram, coklat hitam, dan kacang putih.

Dengan menambahkan makanan-makanan ini dalam pola makan sehari-hari, kamu dapat mendukung kesehatan kuku dan mencegahnya dari kerusakan yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

2. Stres

Penyebab kuku gampang patah selanjutnya yaitu stres.Pertumbuhan kuku yang normal adalah sekitar 1 milimeter per minggu, dan kuku tangan tumbuh sekitar dua kali lebih cepat daripada kuku kaki. Untuk tumbuh sepenuhnya dari akar hingga ujung, kuku memerlukan waktu sekitar enam bulan.

Baca juga :  akses corona.jakarta.go.id/kolaborasi cek bantuan covid 19

Namun, dalam keadaan stres berat, pertumbuhan kuku bisa menjadi tidak normal. Stres dapat mempercepat pertumbuhan kuku, tetapi proses ini sering kali membuat kuku menjadi kurang kuat.

Selain itu, stres juga dapat mendorong kebiasaan menggigit kuku tanpa sadar, yang bisa menyebabkan kuku menjadi bergelombang dan lebih rapuh saat proses pertumbuhan berikutnya. Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan kuku. Aktivitas seperti olahraga, meditasi, atau bahkan hanya mengambil waktu untuk bersantai bisa membantu mengurangi dampak stres pada kuku.

3. Kebiasaan Mengetuk Sesuatu

Kebiasaan mengetuk-ngetukkan kuku di atas meja atau menggunakan kuku untuk mengetuk berbagai permukaan, seperti saat bermain keyboard, dapat berdampak negatif pada kesehatan kuku.

Kebiasaan ini bisa menyebabkan kuku patah, terbelah, atau menghadapi masalah lainnya. Untuk menghindari kerusakan, sangat disarankan untuk memotong kuku sesingkat mungkin, meninggalkan hanya sedikit ujung putih.

Ini akan mengurangi kemungkinan kuku patah saat digunakan untuk mengetik atau mengetuk permukaan. Selain itu, penting untuk mengurangi kebiasaan mengetuk kuku pada benda untuk menjaga kesehatan dan kekuatan kuku. Mengubah kebiasaan ini dapat membantu menjaga kuku tetap dalam kondisi baik dan mengurangi risiko kerusakan yang tidak diinginkan.

4. Infeksi Bakteri dan Jamur

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau jamur dapat mengakibatkan kuku sering patah. Jamur, khususnya, cenderung menyerang bantalan dan permukaan kuku, terutama pada kuku jari kaki yang sering terjepit dalam kaus kaki dan sepatu yang lembab.

Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, usahakan untuk berganti-ganti antara sepatu dan sandal, sehingga kuku kamu memiliki kesempatan untuk bernafas setiap hari. Hal ini dapat membantu mengurangi kelembaban yang memicu infeksi dan menjaga kesehatan kuku tetap optimal.

Baca juga :  pengumuman cpns 2019 minggu keempat bulan Oktober

5. Penyakit Tertentu

Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi kesehatan kuku secara signifikan. Contohnya, psoriasis sering kali menyebabkan kuku muncul dengan lekukan-lekukan kecil atau bahkan ujung yang mudah pecah. Hipertiroidisme, di sisi lain, dapat mengganggu aliran oksigen ke matriks kuku, yang mengakibatkan sindrom jari tabuh, di mana kuku menjadi cembung dan melengkung.

Selain itu, penyakit paru-paru dan jantung bawaan, serta penyakit Crohn, juga dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan sering patah. Memahami dan menangani penyakit-penyakit ini dengan bantuan medis yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan kuku.

6. Penggunaan Produk Kimia

Penggunaan produk kimia secara berlebihan atau tanpa pelindung, seperti pemutih atau penghapus cat kuku, dapat merusak kuku dan membuatnya lebih rentan terhadap patah. Jika sering terpapar bahan kimia ini, kuku bisa menjadi kering, rapuh, dan mudah rusak.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk-produk kimia dengan hati-hati dan selalu memakai pelindung seperti sarung tangan untuk menjaga kesehatan kuku tetap terjaga.

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab kuku gampang patah. Pada penjelasan diatas terdapat enam penyebab yang menyebabkan kuku jadi mudah patah.