5 Cara Mengatasi Kaki Kesemutan Sesuai Penyebabnya

Cara mengatasi kaki kesemutan perlu disesuaikan dengan penyebab dasarnya. Walaupun kesemutan di kaki biasanya bisa hilang dengan sendirinya, kondisi ini seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat menghambat aktivitas harian. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat agar keluhan tersebut dapat diatasi secara efektif.

Kaki kesemutan dapat terjadi ketika tubuh terlalu lama berada dalam posisi yang sama, seperti duduk bersila. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada saraf yang mengakibatkan sensasi kesemutan.

Biasanya, kondisi ini akan hilang setelah posisi kaki diubah atau kaki digerakkan. Namun, jika kesemutan sering terjadi atau berlangsung lama, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu, seperti masalah saraf atau hipotiroidisme. Oleh karena itu, penanganan kaki kesemutan harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Meskipun seringkali hanya berlangsung sebentar, kesemutan pada kaki juga bisa terjadi dalam waktu lama dan bahkan mengakibatkan rasa mati rasa yang berisiko menyebabkan jatuh. Ada berbagai cara mengatasi kaki kesemutan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Ubah Posisi

Kesemutan pada kaki seringkali disebabkan oleh kebiasaan berada dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama. Misalnya, saat duduk terlalu lama atau menekuk kaki dalam posisi tertentu, aliran darah dapat terganggu dan menyebabkan rasa kesemutan. Untuk mengatasinya, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah posisi tubuh.

Dengan cara ini, sirkulasi darah akan kembali lancar, sehingga sensasi kesemutan bisa segera hilang. Disarankan untuk sesekali menggoyangkan kaki atau berdiri sejenak guna membantu melancarkan peredaran darah ke seluruh bagian tubuh.

Baca juga :  Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta, Merasakan Kehidupan di Pedesaan

2. Lakukan Pemijatan pada Kaki

Salah satu cara mengatasi kaki kesemutan yang selanjutnya adalah dengan memberikan pijatan lembut pada bagian yang kesemutan. Lakukan pemijatan secara perlahan selama beberapa waktu hingga sensasi kesemutan mulai berkurang.

Cara ini diyakini dapat efektif untuk mengurangi kesemutan karena mampu mengurangi ketegangan pada otot serta membantu memperlancar peredaran darah.

3. Rendam di Air Hangat

Saat mengalami kesemutan pada kaki, cobalah merendamnya dalam air hangat. Sensasi hangat dapat membantu merilekskan otot yang kaku, nyeri, atau tegang yang biasanya menekan saraf dan menyebabkan kesemutan.

Namun, pastikan suhu air tidak terlalu panas, cukup hangat agar tidak memperburuk peradangan yang dapat memperparah rasa sakit saat kesemutan. Selain merendam kaki dalam air hangat, Anda juga bisa menggunakan salep yang memberikan sensasi hangat atau handuk yang telah dibasahi air hangat untuk memberikan efek serupa.

4. Kompres Dingin

Selain efek hangat, sensasi dingin juga dapat membantu meredakan kesemutan pada kaki. Hal ini dikarenakan dingin mampu mengurangi pembengkakan yang seringkali memberikan tekanan pada saraf, yang menjadi penyebab kesemutan.

Salah satu cara untuk mengaplikasikan sensasi dingin adalah dengan merendam handuk dalam air dingin, kemudian kompreskan handuk tersebut pada bagian kaki yang kesemutan selama sekitar 15 menit. Metode ini dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat proses pemulihan aliran darah.

5. Gerakkan Kaki

Selain dengan mengubah posisi kaki, jika kesemutan terjadi secara terus-menerus atau sering, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggerakkan kaki. Misalnya, setelah duduk bersila dalam waktu lama, cobalah untuk berjalan-jalan sejenak.

Aktivitas ini bertujuan untuk membantu melancarkan kembali aliran darah di area kaki yang tertekan, sehingga mengurangi rasa kesemutan yang disebabkan oleh gangguan pada sirkulasi darah atau tekanan pada saraf. Dengan bergerak, tekanan pada saraf bisa berkurang, dan tubuh pun dapat merasa lebih nyaman.

Baca juga :  7 Ciri-ciri Batuk Bawaan Hamil yang Harus Diketahui Dari Trimester Awal

Itulah 5 cara mengatasi kaki kesemutan yang bisa dicoba untuk dilakukan. Kesemutan pada kaki yang terjadi sesekali biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika gejala tersebut terus berlanjut atau disertai dengan tanda-tanda lain, ini bisa menjadi indikasi adanya kondisi medis yang membutuhkan perhatian lebih lanjut dari tenaga medis.