Pernahkah mencoba jamu brotowali? Meskipun rasanya sangat pahit, minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari tanaman obat ini dipercaya memiliki banyak manfaat brotowali untuk kesehatan dan dapat membantu mengatasi berbagai penyakit.
Brotowali, atau Tinospora cordifolia, adalah tanaman merambat yang berbentuk semak. Tanaman ini dapat dikenali dari daunnya yang berbentuk hati dan batangnya yang memiliki tonjolan kecil. Bagian batang inilah yang biasanya digunakan sebagai obat tradisional.
Namun, bukan hanya batangnya saja yang berguna, daun dan akar brotowali (caulis) juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis ini telah lama digunakan sebagai tanaman obat di banyak negara, termasuk Indonesia.
Penasaran apa saja manfaat dari brotowali untuk kesehatan? Untuk itu, berikut diantaranya:
1. Mencegah Alergi Kambuh
Contents
Ekstrak dari tanaman Tinospora cordifolia, yang dikenal juga sebagai brotowali, terbukti efektif dalam mengurangi bersin dan gatal pada hidung yang disebabkan oleh alergi. Selain itu, tanaman obat ini juga bermanfaat untuk mengurangi hidung tersumbat dan rasa gatal akibat alergi.
Namun, penting untuk diingat bahwa hingga saat ini, alergi belum dapat disembuhkan. Cara terbaik untuk mengatasi alergi adalah dengan menghindari pemicu agar gejalanya tidak sering muncul.
2. Meredakan Hipertensi
Brotowali telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Asia sebagai pengobatan tradisional untuk hipertensi (tekanan darah tinggi). Tanaman ini mengandung senyawa seperti adenosin, uridin, salsolinol, dan higenamine, yang diyakini dapat memberikan efek relaksasi pada pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitasnya pada manusia. Pengobatan hipertensi seharusnya tidak hanya bergantung pada obat herbal, tetapi juga melibatkan perubahan gaya hidup, seperti mengadopsi pola makan sehat, mengelola stres, dan rutin berolahraga.
3. Mengobati Penyakit Kulit
Brotowali tidak hanya diminum, tetapi juga dapat dioleskan sebagai obat luar untuk mengobati berbagai penyakit kulit seperti kudis. Sifat antioksidan dan antiradikal kuat yang terkandung dalam brotowali terbukti bermanfaat dalam pengobatan penyakit kulit ini.
Batang brotowali memiliki efek yang sebanding dengan permethrin, obat yang umum digunakan untuk mengobati kudis. Hal ini disebabkan oleh kandungan berberin dalam brotowali, yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat membunuh tungau parasit penyebab kudis serta mencegah penyebarannya.
4. Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat brotowali untuk kesehatan yang selanjutnya ini dapat mengurangi risiko kanker karena mengandung flavonoid. Flavonoid ini memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi.
Kerusakan oksidatif pada DNA sel dapat berperan dalam perkembangan kanker. Selain itu, flavonoid juga bersifat anti radang yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker.
5. Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Brotowali memiliki potensi untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke, berkat kandungan flavonoid dan fenol yang dimilikinya. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Dimana hal inilah yang dapat merusak sel-sel pembuluh darah dan memicu peradangan yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular. Konsumsi daun atau ekstrak brotowali yang kaya akan flavonoid juga dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
6. Meredakan Peradangan
Brotowali memiliki kandungan zat alami yang memiliki efek antiinflamasi. Karena sifatnya ini, tanaman ini telah lama dimanfaatkan untuk meredakan gejala peradangan seperti demam dan nyeri tubuh.
Itulah uraian terkait dengan beberapa manfaat brotowali untuk kesehatan. Seperti yang diketahui bahwa, brotowali memang memiliki rasa yang cukup pahit namun ternyata memiliki khasiat yang cukup banyak bagi tubuh.